Seperti biasa aktivitas hari-hari gua diwarnai apa yang namanya ngampus, anak kuliahan. Banyak hal yang bisa gua dapat di kampus tercinta dan tersayang (gombal dikit) setiap harinya. Perjalanan biasa gua tempuh bersama motor butut kesayangan gua (karena ngirit) selama kurang lebih 15 menit. Seperti hari-hari biasa, sebelum berangkat gua melakukan ritual-ritual yang sebagian besar orang melakukan juga, mandi, sarapan, gosok gigi, dan Sholat juga pastinya (suka ngaret tapi)..hehehe..
Perjalanan guapun dimulai melintasi kemacetan kota hari ini. Gedung menjulang, musisi jalanan, dan bahkan penjual kewibawaanpun (polisi) juga bersiap-siap di jalanan. Pagi yang biasa sebelum gua mendapati sesuatu hal yang ngga gua sangka.
Motor butut kesayangan gua. Mogok...Yeeeeaaah...
Mendadak dandanan rapi nan segar ala guapun berganti menjadi sosok sales yang kesusahan mencari nafkah demi keluarganya *konotasi. Bingung, malu (gara-gara banyak orang yang merhatiin), capek hati, bla..bla..bla..bla. Sedih yang pasti.
Mungkin ini emang pelajaran buat gua yang terbiasa manja dengan segalanya yang serba ada dan siap pakai. Semakin menambah rasa kangen sama rumah aja kalo udah begini ceritanya. Perjalanan mencari POM bensin terdekat gua jalanin (mau ngga mau). 5 menit berlalu, dan gua belum juga ketemu yang namanya "Paman" POM bensin. Penuh harapan setiap langkah gua cepet-cepet pengen ketemu yang namanya "PASTI PAS". Tengok kanan, kiri, depan, belakang (kali aja ada POM berjalan dibelakang gua).
MENYERAH. Itu kata yang mewakili perasaan gua saat itu. Sejenak gua menanti datangnya pertolongan orang-orang sekitar (kalo dipikir cuman 1% ada orang baik nolongin gua di kota kaya beginian). 15 menit lagi kuliah Management and Organization (nginggris dikit) bakal dimulai, dan motor gua masih berdiam tertawa melihat tampang gua yang semrawut mikirin dia.
Duduk sejenak nikmatin macetnya hari enak juga kayaknya. Akhirnya guapun istirahat (kali aja motor gua emang capek juga ngliat macetnya kota). Memandangi sekeliling gua yang penuh kesibukan dan harapan akan nasib hari ini. Dari tukang kue, penjual minum, hingga beberapa mobil orang penting melintas di depan mata gua. Dari kejauhan terlihat anak kecil yang berkelahi dengan waktu rela akan melewatkan masa-masa kecilnya untuk mencari nafkah, sejenakpun berfikir Indonesia dengan ibu kota yang sedikit memprihatinkan. Cukup menambah rasa syukur gua setelah melihat mereka.
Tak sadar gua terlalu lama menunggu dan berdiam diri dengan motor butut itu. Akhirnya gua putusin buat berjalan lagi panuh harap. tapi tetep, gua ngga nemuin "PASTI PAS".
Dari sebrang jalan dimana gua jalan, terlihat seseorang yang memakai seragam hijau (ala polisi) dengan motor bertuliskan "POLISI". Berharap dia bisa bantuin gua. Perlahan gua nyebrang mendekati Polisi. Wooooow.....tampang sangar, badan gede, bawa senjata pula (jadi takut gua). Akhirnya mau ngga mau gua mendekat. Rasa takut masih hinggap dihati gua. yaaah akhirnya gua cuman bisa berdiri diam (berharap Pak Polisi itu menawarkan bantuan ke gua).
Kejadian inilah yang membuat gua berubah 180 derajat pandangan terhadap Paman Polisi. Sejenak sambil mengelap keringat yang menetes dari dahinya, Polisi itu melemparkan senyuman ke gua dan perlahan dia mendekat. "Ada apa dek? ko motornya dituntun?" kata Polisi. Guapun menyambutnya campur berharap "mmmmm, motor saya mogok pak. Ngga tahu kenapa tiba-tiba ini motor mati ditengah jalan tadi. Kayaknya si abis bensin gitu." kata gua.
Sedikit tapi pasti, Pak Polisi itu seakan berniat bantuin gua. "Wah, ini mah emang bener-bener abis dek bensinnya."
"Owh gitu ya..? POM Bensin dari sini masih jauh ya pak?" (basa-basi doang, udah ngerti gua kalo masih jauh *banget). "Iya dek, masih sekitar 3 kilo lagi dekat pintu tol" timpal Paman Polisi.
Tiba-tiba Polisi itu kabur aja menjauh dari gua, "Wah ini Polisi dikira mau ngebantuin malah kabuur" (Pikir gua). Selang beberapa menit dia kembali dengan membawa botol aqua kosong. "Mau cari air pak?" (Pikir ngledek gua).
Masih dongkol dengan keadaan saat itu. Lama gua berfikir buat nylesein masalah beginian di kotaaa.......yaaa, beginian juga. Tiba-tiba terdengar dari belakang gua, "Dek, mana motornya? sini Bapak bantuin, ni uda ada sedikit bensin" Kata Pak Polisi. "Wah, dapet dari mana pak?" Gua menyambutnya senang. Akhirnya tanpa pikir panjang gua bukain jok motor butut gua.
Terlihat Pak Polisi yang tadinya gua pikir serem, berubah seperti malaikat yang dateng ngga ngerti dari mana datangnya (dari kantor polisilaaah pastinya). Hingga tetes terakhir Pak Polisi itu menuangkan bensin ke motor gua, akhirnya guapun disuruh untuk mencoba hidupin mesin motor gua. Sedikit sulit dan berbelit gara-gara bensin bener-bener ludes tadi. Setelah perjuangan yang panjang, akhirnya motor gua NYALA. Senengnya gua.
Tak lupa gua ngucapin Terimakasih dan bersalaman dengan Paman Polisi itu. Walaupun postur sangar dan menakutkan, ternyata hati selembut sutra (gombaaaal :p hehehehe ). Buru-buru guapun tak lupa sama tujuan gua yang pertama, KULIAH.
Dengan dandanan yang ala kadarnya dan terkesan semrawut, gua tetep bertekad dateng kuliah. Sepanjang perjalanan senyum dan doapun gua lontarkan. Entah apa yang terjadi setelah itu.
Kurang lebih 18 menit berlalu (gara-gara macet) akhirnya sampai juga di depan kampus gua. Lari dan harappun menghiasi langkah gua. Sedikit terbayang wajah Pak Polisi tadi membuat gua berubah anggapan ke Polisi. Mungkin emang Polisi itu baik, namun ngga gua pungkiri juga beberapa emang.....yaaaa, begitulah, hehehehehe.
Lantai 2, Lantai 3, Lantai 4, tiiiiiiing..Lantai 5. Lift uda sampai di ruangan yang akan gua tuju.
Gedung B 502. Kesel, dongkol, campur seneng sebenernya, secarik kertas telah menempel di dinding pengumuman. "Kuliah ditiadakan, Dosen sedang memimpin rapat...harap maklum "
"Ngimpi apa gua hari ini?" (pikir gua), setelah perjuangan berjalan menyusuri kota mencari POM Bensin dan ternyata kuliah gua ditiadakan.
Sambil berjalan menuju tempat parkir, gua berfikir. Sebenernya hari ini penuh pelajaran buat gua, tanpa harus duduk dikelas dan mendengarkan celometan dosen untuk menimba pelajaran.
Aturan orang hidup di dunia ini cuman satu hal, ikhlas. Akan ada kemudahan yang diberikan oleh-Nya jika kita selalu bersyukur. Yaaah, beginilah...setelah perjuangan mungkin Dia memberikan kado kemudahan. Hingga sore tiba guapun masih memikirkan Pak Polisi yang ngebantuin tadi pagi.
Tak banyak doaku hari ini, "Thank's Allah SWT, You have been given the ease of today. And give the ease and smoothness are also due to a policeman who helped me today. Amiiin"
No comments:
Post a Comment